SISTEM BASIS DATA
A.
PENDAHULUAN
Mengapa perlu adanya Basis Data??
Basis data adalah kumpulan data yang saling
berhubungan yang disimpian secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan
(redundancy) yang tidak perlu, untuk menenuhi berbagai kebutuhan. Basis data
bisa dibayangkan sebagai lemari arsip dengan berbagai cara pengaturannya. Basis
data dan lemari arsip memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama; prinsipnya
yakni pengaturan data/arsip. Sehingga Basis Data perlu, karena dengan Basis
Data kita dengan mudah dan cepat dapat mengakses serta mengambil kembali data
yang ada di dalam kemudahan dan kecepatan
arsip data. Prinsip Kerja basis data adalah pengaturan data.
Basis
data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan
kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuan, syarat sebuah basis
data yang baik adalah sebagai berikut :
1)
Tujuan adanya
redundansi dan inkonsistensi data
Redudansi terjadi jika suatu informasi
disimpan di beberapa tempat. Misalnya, ada data mahasiswa yang memuat NIM,
nama, alamat, dan atribut lainnya, sementara kita punya data lain tentang data
KHS mahasiswa yang isinya yang terdapat NIM, nama, mata kuliah, dan nilai.
2)
Kesulitan
Pengaksesan Data
Basis data memiliki fasilitas untuk
melakuakan pencarian informasi dengan menggunakan Query taupun dari tool untik
melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini. Kita bias secara langsung melihat data
dari software DBMS-nya. Selain itu, baiss data bias dihubungkan dengan program
aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya
program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data . pengguna cukup
mengguna fasilitas pencarian ataupun laporan. Yang tersedia pada program
aplikasi untuk mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan lain-lain. Dalam
basis data, informasi yang diperolah dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan
data, sebagai data, data denga filter tertentu, data yang terurut, ataupun data
summary.
Sebagai contoh sederhana ketika kita
ingin mencatat data alamat dan telepon dari kolega kita. Sebagai orang akan
menggunakan buku alamat. Metode pencatat dilakukan dilakukan dengan menuliskan
data setelah catatan terakhir. Ketika kita menginginkan informasi alamat
seseorang kita akan mencari karena informasi yang tersaji tidak terurut. Ada
juga orang mencatat dengan mengelompokan nama berdasarkan abjad. Hal ini akan
lebih mempermudah pencarian karena kita tidak perlu membaca keseluruhan data,
tetapi cukup dalam satu kelompok saja. Tapi masalah baru muncul ketika jumlah
data untuk sekelompokan data abjad teretentu telalu banyak sedangkan kelompok
abjad yang lain masih terlalu sedikit. Dalam metode ini, ada banyak ruang tidak
terpakai jika memberikan ruang yang sama untuk setiap kelompok. Dalam hal
pencarian, kesulitan akan kita temui ketika informasi yang kita ingin cari
dengan kata kunci sebagagian namanya. Misalnya kita akan mencari alamat Anto,
sementara yang tercatat dalam buku catatan adalah Mardianto. Tentu saja kita
tidak akan dapat menemukannya dalam kelompok data dengan huruf depan A. selain
itu, tidak selamanya kata kunci yang diketahui adalah dari nama, tetapi bisa
saja yang diketahui adalah nomer teleponnya, sedangkan yang ingin kita cari
adalah alamat dan namanya. Hal ini merupakan masalah baru dari pencatatan data
dengan buku. Basis data bisa memberikan solusi terhadap
permasalahan-permasalahan tersebut diatas.
3) Multiple
User
Basis data memungkinkan pengguna data
bersama-sama oleh banyak pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang
berbeda. Dengan meletakkan basis data pada bagian server yang bisa diakses
kesemua pengguna dari banyak klient, kita sudah menyediakan akses kesemua
pengguna dari computer klient ke sumber informasi yaitu basis data. Tentu saja
pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya.
Misalnya sebuah perguruan tinggi memiliki data tentang mahasiswa, pembayaran,
dan lain-lain yang diletakan dalam sebuah basis data. Bagian Akademi akan bisa
mengakses data-data akademi mahasiswa, Bagian Keuangan akan diijinkan mengakses
data pembayaran mahasiswa, sementara mahasiswa hanya bisa melihat status akademi/keuangan
yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan
penyimpanan data dalam basis data.
Selain tujuannya, ada juga banyak memanfaat yang dapat kira peroleh dengan
menggunakan basis data. Manfaat basis data diantaranya adalah:
1)
Kecepatan dan
kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data
pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data
memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan
metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah.
2)
Kebersamaan
pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh
banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak
orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi
cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa
dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya:
bagian akademik, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak
harus semua bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data
tersebut sesuai dengan keperluannya.
3)
Pemusatan control
data
karena cukup dengan satu basis data
unutk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu
tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak
perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya
disatu basis data.
4)
Efesiensi ruang
penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita tidak
perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja
sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah
organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan
menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.
5)
Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe
data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat
menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6) Ketersediaan
(availability)
Dengan
basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih
diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan
media penyimpanan yang semakin besar.
7)
Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan
fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai
dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk
membatasi orang yang mengaksesnya.
8)
Kemudahan dalam
pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis data merupakan bagian
dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa
memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu
mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
9)
Pemakain secara
langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk
melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk
melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang
menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.
10)
Kebebasan data
(Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai
dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data,
perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar
kembali program aplikasinya.
11)
User view
Basis data penyediaan pandangan yang
berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari
perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang,
penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi
terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian
gudang, bagian akutansi dan manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua
pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang
dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan .
berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga
jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian
akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data
akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.
B.
LANDASAN
TEORI.
Data merupakan fakta, gambar, atau suara yang mungkin
atau tidak berhubungan atau berguna bagi tugas tertentu (Steven Alter, 2002). Menurut McLeod (2006), data terdiri
dari fakta – fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.
Informasi adalah data yang sudah diproses atau data
yang memiliki arti (McLeod, 2006).
Disini kita dapat melihat bahwa data merupakan suatu
bentuk terangan-keterangan yang belum diolah sehingga belum begitu berarti bagi
sebagian pemakai. Sedangkan informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga
memiliki arti.
Basis data adalah suatu koleksi terintegrasi dimana
secara logika berhubungan dengan record dari file (James A. O’Brien, 2008). Basis
data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disampin secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan (Fatansyah, 2004).
Jadi Basis data adalah tempat penyimpanan data yang
saling berhubungan secara logika, sehingg bisa digunakan untuk mendapat suatu
informasi yang diperlukan oleh organisasi atau perusahaan. Sedangkan data yang
diperoleh suatu organisasi atau perusahaan umumnya didapat dari kegiatan
operasional sehari-hari atau hasil dari transaksi.
C.
METODE
PENGUMPULAN DATA.
ü WAWANCARA
a)
Wawancara telah diakui sebagai teknik
pengumpulan data atau informasi yang penting dan
banyak dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi.
menggunakan format tanya jawab yang
terencana.
c)
Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar
tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan
prosedur-prosedur informal dalam
wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional.
mengobservasi tempat kerja, serta untuk
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan
kelengkapan informasi. Meskipun e-mail dapat
digunakan untuk menyiapkan orang yang
diwawancarai dengan memberi pertanyaanpertanyaan
yang berkaitan dengan temuan, namun akan
lebih baik bila wawancara dijalankan
secara personal bukan elektronis.
Lima langkah persiapan wawancara :
v
Membaca materi latar belakang.
Bacalah
informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya
sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa Anda hubungi
segera untuk menanyakan tentang Website perusahaan. Laporan tahunan terbaru,
laporan berkala perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim
keluar sebagai penjelasan tentang organisasi kepada publik.
v
Menetapkan tujuan wawancara.
Gunakan
informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman Anda untuk
menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat sampai enam area utama
yang berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang
ingin Anda tanayakan. Area tersebut
meliputi sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi pebuatan
keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuat keputusan.
v
Memutuskan siapa yang diwawancarai.
Saat
memutusakan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orang-orang terpenting
dari semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi sistem.
v
Menyiapkan orang yang diwawancarai.
Siapkan
orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau menulis pesan e-mail
sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk
berpikir. Aturlah waktu untuk menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya,
wawancara dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam.
v
Menentukan jenis dan struktur pertanyaan.
Tuliskan
pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam pembuatan keputusan
saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah
inti dari wawancara.
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara :
a.
Pertanyaan Terbuka (Open – Ended).
Pertanyaan
terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons.
Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.
b.
Pertanyaan Tertutup (Close – Ended).
Pertanyaan
tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti
dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan
lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri. Jenis
pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis
pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk
memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah,
setuju atau tidak setuju.
ü OBSERVASI
Observasi
adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui
observasi penganalisis dapat memperoleh pandanganpandangan mengenai apa yang
sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat
keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap
para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan
lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan
terhadap pembuat keputusan lainnya. Untuk mengamati perilaku para pembuat
keputusan, penganalisis sistem juga harus mengamati lingkungan di sekitar
mereka. Beberapa unsur konkret di lingkungan pembuat keputusan bisa diamati dan
diterjemahkan. Unsur-unsur ini meliputi :
1.
Lokasi kantor
2.
Penempatan meja pembuat keputusan
3.
Alat tulis kantor
4.
Properti seperti komputer dan kalkulator
5.
Jurnal dagang dan koran
6.
Pencahayaan dan warna
7.
Cara berpakaian oleh pembuat keputusan
Kelebihan teknik observasi :
1. Data yang dikumpulkan melalui observasi
cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
2. Penganalisis melalui observasi dapat melihat
langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan pekerjaan yang rumit
kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi,
penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang
telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
3. Dengan observasi, penganalisis dapat
menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak
fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.
Kekurangan teknik observasi :
1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu
atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.
2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin
tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang
sedang dilakukan.
4. Orang yang diamati cenderung melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.
ü DAFTAR
PERTANYAAN (KUESIONER)
- Suatu daftar yang berisi dengan
pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan penganalisis untuk
mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari
orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang
dipilih.
- Kuesioner sangat bermanfaat jika orang-orang
di dalam organisasi terpisah saling berjauhan, yakni orang-orang yang terlibat
proyek sistem, sehingga tinjauan secara keseluruhan diperlukan sebelum merekomendasikan
alternatif lainnya
Kelebihan teknik kuesioner :
1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak
dan tersebar.
2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat
mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk
sumber data yang banyak.
4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan
identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.
Kekurangan teknik kuesioner :
1.
Kuesioner tidak menggaransi responden untuk
menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya
pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja,
tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan
secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan obeservasi
yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel
4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.
ü PENGAMBILAN
SAMPLE
- Pengambilan sampel (sampling) adalah
pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan
mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya.
- Sebagian item yang dipilih disebut
sampel-sampel (samples). Sedang seluruh item yang ada disebut populasi (population).
Cara pengambilan sampel :
1. Pengambilan sampel secara keputusan (judgemental
sampling) : adalah penentuan sampel dan pemilihan masing-masing item sampelnya
diambil dengan dasar keputusan yang masuk akal menurut si pengambil sampel. Di
judgemental sampling, pengetahuan atau opini dan pengalaman si pengambil sampel
digunakan untuk menentukan item-item sampel yang akan dipilih dari populasi.
2. Pengambilan sampel secara statistik (statistical
sampling) : pengambilan sampel didasarkan secara random, sehingga semua
itemitem di populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai
sampel. Karena di pengambilan sampel secara statistik, item-item sampel dipilih
secara random, maka disebut juga pengambilan sampel secara random (random
sampling) dan karena semua item-item di populasi mempunyai kesempatan
(probabilitas) yang sama untuk terpilih menjadi item sampel, maka disebut juga
dengan pengambilan sampel secara probabilitas (probability sampling).
Sistim database mempunyai beberapa elemen penting yaitu : database sebagai inti sistim
database, perangkat lunak untuk mengelola database, perangkat keras sebagai
pendukung operasi pengolahan data, serta manusia yang mempunyai peran penting
dalam sistim tersebut. Elemen sistim database dan sub elemen disajikan pada
Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1
Elemen dan sub elemen sistim database
No
|
Elemen Sistim Database
|
Sub Elemen Sistim Database
|
1
|
Database
|
Elemen utama terdiri atas data
|
2
|
Software (perangkat
lunak)
|
Terdiri dua macam : Database Management
System, DBMS dan Database Application Software, DBAS.
|
3
|
Hardware (perangkat keras)
|
Sub elemen utama : 1) Central Processing
Unit, CPU terdiri atas : aritmetic& logic unit, ALU; Main
Memory, MU; Control Unit, CU dan 2) Storage Unit, SU
|
4
|
Brainware (manusia)
|
Manusia
merupakan elemen penting
dalam Sistem Basis Data
|
E. DAFTAR PUSTAKA.
[Steven
Alter 2002] Steven
Alter, 2002. Information
Systems: Foundation of E-Business (4th Edition). Penerbit Amazon Student. USA
[McLeod,2006] Dennis
McLeod,2006. Subspace Clustering of Microarray Data Based on Domain
Transformation. page 14-28. Penerbit Doubleday. New York City.
[O'Brien,2002] James A.
O'Brien, 2008. Management
Information Systems. Penerbit George
Marakas. Texas
[Fathansyah,2004] Fathansyah, 2004. Komputer – Data Base. Penerbit Informatika. Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar